26 Agu 2018

BAGAIMANA GAMBARAN JELASNYA TENTANG AKIDAH DAN IDEOLOGI?



Aku tak pandai menggambar. Aku hanya bisa merangkai kata-kata. Maka, aku akan menggambar dengan kata-kata. Perhatikan!

Setiap bangunan tentu memiliki pondasi sebagai awalan. Pondasi berfungi sebagai penopang bangunan agar tak mudah rubuh. Pondasi harus sangat diperhatikan. Sebab, jika ada kesalahan sedikit saja dengan pondasinya, maka bangunan akan terancam bermasalah. Dari sini kita mendapatkan sebuah konsep, yaitu: jika pondasinya kuat, maka bangunannya pun kuat—berbanding lurus.

Sementara akidah itu adalah pondasi awal bagi manusia untuk hidup dengan benar. Fungsinya adalah menopang bangunan iman kita agar tak mudah goyah. Akidah tak boleh lemah dan rapuh. Akidah harus kuat dan mampu diuji kesahihannya. Sebab, jika ada kesalahan dengan akidahnya, maka seluruh aktifitasnya akan ikut bermasalah.

Sejatinya, akidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan (An-Nabhani, 2006: 43). Sementara mabda atau ideologi dijelaskan oleh Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani sebagai aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Dan peraturan inilah yang berfungsi sebagai solusi untuk memecahkan dan mengatasi berbagai problematika hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara pelaksanaan pemecahannya, memelihara akidah serta untuk mengemban mabda atau ideologi.

Lebih jauh lagi kita akan menemu istilah thariqah dan fikrah. Keduanya adalah cakupan dari mabda atau ideologi. Thariqah adalah tentang cara pelaksanaan pemecahan berbagai problematika hidup manusia, pemeliharaan akidah, dan penyebaran risalah dakwah.

Sedangkan fikrah mencakup akidah dan berbagai pemecahan masalah hidup.

Mabda atau ideologi dapat muncul dalam pikiran seseorang, baik melalui wahyu Allah yang diperintahkan untuk mendakwahkannya atau dari kejeniusan yang nampak ada pada diri seseorang tersebut.

Mabda atau ideologi yang muncul dalam pikiran seseorang melalui wahyu Allah adalah proses yang benar dan mabda atau ideologi yang pasti kebenarannya (qath’i). Karena bersumber dari Al-Khaliq, yaitu Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan, yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan mabda atau ideologi yang muncul dalam pikiran seseorang karena kejeniusan yang nampak dalam dirinya adalah mabda atau ideologi yang salah (bathil). Karena berasal dari akal manusia yang terbatas, yang tidak dapat menjangkau segala sesuatu yang nyata.

Selain itu pemahaman manusia tentang proses lahirnya sebuah peraturan selalu saja menimbulkan banyak perbedaan, perselisihan, dan pertentangan, serta selalu terpengaruh lingkungan tempat ia hidup. Sehingga membuahkan sebuah peraturan yang saling bertentangan; yang mendatangkan kesengsaraan bagi manusia. Sebab itu, mabda atau ideologi yang muncul dalam pikiran seseorang dari kejeniusan yang nampak dalam dirinya adalah mabda atau ideologi yang salah, baik dilihat dari segi akidahnya maupun peraturan yang lahir dari akidah tersebut.

Maka, atas dasar inilah azas suatu mabda atau ideologi adalah ide dasar yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan.

Ah, ceritaku kali ini terasa agak berat, ya. Tetapi, aku harap kau bisa mengikuti semua cerita-ceitaku hingga selesai. Mungkin tidak benar-benar selesai. Kelak ada saatnya aku akan benar-benar menyelesaikan semuanya bersamamu, di sisa-sisa hidupku, sampai ajal menjemput kita masing-masing.

Malang, 26/08/18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar