27 Sep 2018

EMPAT PUISI JALAN MAUT

“Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati
dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup.”
(QS. Ar-Rum: 19)



PERJALANAN PULANG

melanjutkan perjalanan pulang
setelah beku di kediaman yang fana
tak ada yang tinggal: sungguh
selain sisa abu waktu yang tanggal: luruh

melanjutkan perjalanan pulang
sehabis tubuh jatuh dan rebah
tak ada yang tanya: ke mana?
selain gundukan tanah yang mengubur: bagaimana?

Malang, 01 Juli 2018


ADA DAN TIADA


kita pernah tiada lalu ada
mengabisi waktu sisa-sisa
kita pernah ada lalu tiada
menangisi waktu sia-sia

Malang, 01 Juli 2018


DARI SELA JARI-JEMARI KITA

telapak tangan bergaris
arah takdir yang tertulis
menyeka gerimis di pipi
payung hati menutupi
dari sela jari-jemari kita
ada yang memancar dan begitu saja
dari sela jari-jemari kita
ada yang memancar dan menengadah

Malang, 01 Juli 2018


RAHASIA WAKTU

tak ada yang tahu rahasia waktu
maut mamanggil - kita menggigil
berlumur sakit di sekujur tubuh
ketika penggerak raga diambil

tak ada yang tahu hentian waktu
ajal memenggal - kita menanggal
tak ada daya apa pun tuk menghalau
selamat tinggal dunia yang tak kekal

Malang, 02 Juli 2018
*Empat Puisi “Jalan Maut” dimuat di Malang Post, edisi 23 September 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar