24 Des 2020

KOPI DAN KASIH IBU

sejak subuh ibu sibuk di dapur
bapak terbangun dari tidur
aku menyusul bapak bangkit dari lindur
dan ibu sekali lagi menyeduh kopi dan kasih
diaduk dengan hati dan cinta yang tak akan luntur

Malang, 24/12/20

13 Des 2020

KWATRIN LUKA ANAK

Bund, teman-temanku bilang,
aku ini anak haram. Apa benar?
Jangan dengar teman-temanmu.
Anak ya anak, bukan hukuman!

Malang, 13/12/20

KWATRIN LUKA BURUNG BAPAK

Kicau burung di kepala bapak
dicecar ibu yang sedang memasak
seketika bapak menyembelih burungnya
menghadiahi ibu daging paling merdu.

Malang, 13/12/20

KWATRIN LUKA IBU

Anak dibesarkan ibu dengan kasih
tiap malam dirawat-dibacakan kisah
sedang waktu berlalu
anak melukai ibu tanpa iba.

Malang, 13/12/20

LUKA TERHIDANG

luka pagi-pagi terhidang
di atas meja makan
kedua mata bapak meregang
alamat tangis histeris sehabis sarapan

#QuatrinLuka
@agnask @Bemz_Q

Malang, 13/12/20

KWATRIN IBU-IBU

Ibu-ibu adalah
tulang rusuk Adam
tinggal di tubuh ayah
tanggal di toko pakaian.

Malang, 13/12/20

7 Des 2020

MAKNA PERPISAHAN MENURUT IBU

Ketika itu, saya sedang membantu ibu di dapur.
Sambil murojaah, ibu meracik kata-kata
khusus buat saya. Dan di atas meja terhidang:
Perpisahan sesungguhnya bukan saat kita mati,
tetapi saat yang satu di surga
sedang yang lainnya di neraka.

Malang, 7/12/20

6 Des 2020

TANKA, 1

ibu memasak
bapak mengurus anak
tetangga datang

kabar buruk terdengar:
jatuh tempo dan hambar

Malang, 6/12/20

5 Des 2020

KETIKA BAPAK MELAUT DI HATI IBU

Di halaman depan,
bapak menyiapkan perahu kecil di hatinya
yang rawan perih digarami kata-kata ibu
yang sering tumpah dari dapur.
Dan ibu yang semenjak pagi menghuni dapur
sedang menyiapkan bekal makanan
untuk bapak pergi melaut malam nanti.

Bapak adalah seorang nelayan yang baik,
menerima ibu dengan segala ombak, karang,
dan ikan-ikan kecil di tubuhnya.
Sementara aku, kata bapak, adalah
seberkas mentari terbit mengintip pulang
para nelayan dan sepucuk mentari terbenam
di balik punggung lautan.

Dan sehabis menepi di pelukan ibu,
bapak kembali melaut di hati ibu
mencari ikan-ikan kecil
untuk menghidupiku setiap hari.

Malang, 5/12/20

#PuisiMelaut
@agnasky
@jurubaca
@dedyriyadi



4 Des 2020

KETIKA SEORANG IBU BIMBANG TENTANG DUA RASA

Seorang bapak menyukai pedas
tapi bukan kata-kata ibu
yang tiap pagi ditumbuk keras.

Sementara anaknya membenci pedas
dan lebih menyukai manis
seperti kidung ibu
yang tiap malam ia dengar jelas.

Dan pagi itu tampak seorang
ibu merenung di dapur
menimbang dua rasa yang sukar diukur.

Sebab di dalam hatinya yang
bak digeprek nasib duniawi itu,
ia seperti ingin menikah lagi
di dalam kuah sup yang baru saja dicicipi.

Malang, 4/12/20

28 Nov 2020

DIBATASI MAUT

Apakah mesti hujan jatuh ke tanah,
sementara hati kita jatuh ke tubuh yang salah.

Apakah mesti air mengalir menuju laut,
sedang cinta kita mengalir menuju maut.

Apakah mesti kita yang bersalah,
lantaran kita manusia yang dibatasi maut?

Malang, 28/11/20

25 Nov 2020

KABAR KEMATIAN

Kabar kematian merambat udara
masuk ke belulang kata yang tajam
menguliti luka yang belum sempat kering
dan nisan pun tertancap, dunia menggelap.

Malang, 25/11/20

1 Jul 2020

DI HADAPAN JULI YANG SENDIRI

di hadapan Juli yang sendiri
mantra-mantra kurapal sunyi
gigil angin mengundang sepi
udara di dalam ruang, menghampa

di hadapan Juli yang sendiri
doa-doa kuhafal lagi
gagal napas menyumbat nadi
air di dalam badan, meniada

di hadapan Juli yang sendiri
ada badan tanpa lengan.

Malang, 01/07/20

1 Jun 2020

TABAH

tabah di dalam tubuh yang rebah.
duka di dalam daku yang luka.

Malang, 01/06/20

JUNI YANG MAKIN DERAS DENGAN DUKA

sejak sapardi ada di bumi,
entah mengapa kalender jadi minder.
di kepalanya ditumbuhi angka-angka,
di tangannya dirambati huruf-huruf.
angka membilang logika di kepala.
huruf melambang iman di tangan.
huruf dan angka adalah puisi,
di kepala dan di tangan Sapardi.

sejak sapardi menulis puisi,
entah mengapa juni jadi basah.
susah payah kukeringkan ingatan,
juni tumpah di beranda pikiran.
jalur-jalur kenangan menjalar,
serabut duka kembali mengakar.
juni yang makin deras dengan duka,
menjadi penanda keras hidup semesta.

yakinlah, ini sementara, tak abadi.
tak ada yang lebih manusia dari kita,
dirahasiakan duka-lara,
kepada tangan dan kepala itu.
tak ada yang lebih manusia dari kita,
dihapus jejak-jejak amalnya,
yang ragu-ragu di jalan itu.
tak ada yang lebih manusia dari kita,
dijadikannya tangan dan kepala,
semesta bagi huruf dan angka.

Malang, 01/06/20

12 Jan 2020

MONUMEN PERADABAN

sekotak lapis surabaya tersaji di tengah-tengah
manusia lapar akan ibadah, manusia haus akan cinta.
air bening dalam kemasan yang selalu saja
dituduh putih tak beralasan menjelma telaga luas
sehabis jelajah panjang gurun sahara yang panas.

beberapa manusia disimpul keyakinan yang sama
merembukkan tentang hubungan manusia dengan seni,
tentang seni sebagai jalan ibadah, perihal dakwah
yang digerakkan dengan cinta hakiki, cinta Ilahi.

berbagai-bagai gagasan dilebur rasa dan iman.
dibentuk monumen peradaban di masa depan.
tangan-tangan bekerja melahirkan makna.
makna-makna dibangun menguatkan pemahaman.
dan pemahaman itu semacam lecutan keras
agar terus berjalan dengan tegar dan tegas.

Malang, 12/01/20


JEJARING

jejaring menjalin jala
menangkap ikan di udara
lautan langit mengombak doa
menengadahkan awan hitam
menghidupkan yang bungkam

jejaring merajut sujud
mencium tanah di belantara
hutan bumi melebat rasa
mengokohkan akar kayu
membantu yang rapuh

Malang, 12/01/20


7 Jan 2020

SEBUAH RITUS MEROKOK DI DALAM KAMAR MANDI

setiap kali memasuki sebuah kamar mandi
dan mencium bau rokok, pertama yang ada di kepala
adalah tanda tanya tentang alasan kuat seseorang
merayakan sebuah ritus merokok di dalam kamar mandi.

aku membayangkan kekhusyukan dalam semadi,
diselingi kepulan asap yang disesap
dari sebatang keretek yang dibakar kemarahan
atas hidup yang gigil dan gagal.

aku melahirkan pikiran dalam kepala,
dikepungi gumpalan asap yang menyergap
dari segala arah, yang dirawat semesta kecil,
yang terbuat dari sisa-sisa mimpi yang labil.

Jakarta, 07/01/20

4 Jan 2020

QASAM

tangan-tangan berdekapan,
seraya mulut mengulang
kata-kata berselingan.
ada yang menuntun ke arah
gelanggang besar peradaban.
ada hati dipeluk janji.
dan bara pun digenggam lagi
nyala api.

Depok, 04/01/20

2 Jan 2020

YANG TAK DISUKAI LANGIT

yang tak disukai langit adalah saat tahun akan berganti,
ada saja yang berisik: berteriak hitungan mundur tiga-dua-satu,
menyulut kembang api di dekat telinganya, dan membakar sisa
kenang pahitnya di tahun yang terlewati—berharap menuai
manis di tahun yang akan tiba.

yang tak disukai langit adalah ketika kalender akan diganti,
ada saja yang menengadah: memanjat doa-doa kering nirfaedah
tentang jalan berdua di detik-detik akhir, perihal dekap hangat
dari dinginnya sikap, dan tentang ciuman lekat—bahkan
nikmat-nikmat sesaat yang dilaknat.

yang tak disukai langit adalah hal-hal berlebihan itu.
sehingga matanya berawan hitam, menumpahkan segala geram.

Jakarta, 02/01/20