9 Des 2019

BULAN YANG KEHILANGAN CAHAYA

subuh tadi, bulan tepar di atas sajadah. semalaman ia begadang keliling kampung sawah. Katanya, ada maling yang mencuri cahaya. tiba-tiba berbagai bintang samar jadi nampak binatang. mendadak rumah-rumah warga yang biasanya penuh disawang dari atas, jadi nampak suwung tidak ada bekas.

sementara bulan terus mencari dengan membawa senter di tangannya. ia mencari ke hutan, ke rawa-rawa, ke atap rumah-rumah, sampai ke langit-langit kamar beberapa warga. tetapi, tetap saja tidak ditemukan, bahkan sekadar jejaknya saja juga tidak ada. hingga di ujung malam, ia menyerah. ia mengambil air wudu dan salat tahajud dengan rakaat yang panjang.

dari matanya, kilau air mengalir membanjir sekujur badan. deras sekali seperti banjir bandang dan hujan lebat yang mengekalkan kenangan. sekali-kali ia menengadah tangan ke langit, tempat biasa ia berjaga. ia ingin hinggap di sana lagi dengan sorot mata yang terang seperti pada mulanya ia naik.

dan Tuhan mengabulkan. Meminjamkan sinar matahari yang terang, agar bulan kembali berjaga di langit malam dengan tenang.

Jakarta, 09/12/19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar