26 Okt 2022

PULANG KE SARANG

Bagai burung dihasut mendung,
kita pulang ke sarang dengan cemas.
Berharap hujan tak mengguyur tempurung,
tempat segala cinta bersarang dengan gemas.

Malang, 26-10-2022

3 Okt 2022

YANG TIDAK

Yang tidak pernah kaubaca,
tidak akan pernah kautulis.
Yang tidak pernah kauminta,
tidak akan pernah kaumiliki.
Yang tidak pernah kaukenali,
tidak akan pernah kaunikahi.

Malang, 8-7-2021

KORBAN PANDEMI

Pandemi memakan korban.
Ibu, bapak, kakak, adik, kerabat, kawan,
pasangan, atau diri kita sendiri pun
sewaktu-waktu bisa saja menyusul
korban-korban terdahulu.


Hanya saja Tuhan menyembunyikan
ajal dari hambanya. Bukan untuk
dicari-cari dan ditemukan, tapi untuk
dihati-hati dan direnungkan.

Malang, 8-7-2021

MABUK

yang terbang: pikiran.
yang mendarat: pukulan.
yang utama: pembangunan.
yang kesekian: kerakyatan.
yang bilang:
mabuk miras kekuasaan!

Malang, 2 Maret 2021

SAYAP

aku hendak jadi sayap.
menggenap, beranak-pinak,
dan jadi anak-anak
di antara dekap dan lengkap
sayap-sayap.

Malang, 2 Maret 2021

MALAM JUMAT

Malam Jumat yang hangat
di ranjang langit berbantal
bintang-bintang berwarna putih terang;
dan melingkarlah dua kaki
di gulingan bulan yang bulat padat.
Maka malam Jumat pun lewat
di dalam mimpi yang gawat.

Malang, 4 Februari 2021

KANTUK

Ada yang dikutuk kantuk:
mata laut yang larut sepanjang malam.
Ada yang diserapahi malam:
mimpi buruk yang tersaruk
sepanjang hidup yang kejam.

Malang, 2 Februari 2021

MAUT

Apa muat maut
mengangkut selimut takut
yang tersangkut pada tubuh
yang tidur melewatkan Subuh?

Malang, 2 Februari 2021

DENDAM REDAM

Biarkan dendam redam
di tengah runyam pertengkaran antara
masa kini dan masa lalu
yang seakan terlambat untuk
disadari dan disesali.

Malang, 27 Januari 2021

KANJURUHAN 2022

Oktober disambut hujan ribut dari laut
sebelum pertandingan sepak bola diciptakan,
bahkan ketika bola masih berbentuk
tengkorak kepala manusia yang dikutuk.

Hingga pada awal bulan yang terang,
gelap ditembakkan dari arah lapangan
membutakan langkah kaki mungkil
anak-anak kecil dan orang-orang dewasa
yang tak bersalah—juga barangkali
membutakan mereka punya nurani.

Seketika terbentuk hujan dari bumi ke langit
berupa butir-butir nyawa lebat dan sengit.
Tangis dan air mata akhirnya berjatuhan,
ratusan manusia kembali menghadap Tuhan.

Malang, 3-10-2022