pagimu yang hinggap di jendala kamar kemarin,
sebenarnya bukan pagi yang biasa kautangkap.
pagi kemarin adalah malam yang menyamar pagi.
sekian lama ia merindui sinar mentari
di balik diam yang gelam. ia ingin merasai
sinar mentari itu tumpah di tubuhnya.
ia ingin kuyup dan menyatu bersamanya—
dan tidak sekadar melihatnya
dari pantulan tubuh bulan.
Jakarta, 13/12/19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar