Terikat tali panjang yang membelit segala rasa
Aku terbungkam kehabisan kata melihatnya
Bagai neraka yang sudah padam dibuatnya
Siang-malam sama saja
Tidak luput dari sekecil apapun pandangan
Dari masa ke masa tetap sama
mengikat segala rasa
Ada ikatan yang mengherankan di sana
Tongkat yang tertancap sebagai tiangnya seketika berbuah
Batu-batu kerikil yang dilempar tumbuhkan rerumputan
Membuatku betah berlama-lama tertawan
Di Indonesia, surganya dunia
Malang, 2015
*Puisi “Di Garis Khatulistiwa Aku Tertawan” dimuat di Majalah Komunikasi UM, edisi 15 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar