1 Mar 2015

DI GARIS KHATULISTIWA AKU TERTAWAN

Di garis khatulistiwa aku tertawan
Terikat tali panjang yang membelit segala rasa
Aku terbungkam kehabisan kata melihatnya
Bagai neraka yang sudah padam dibuatnya

Siang-malam sama saja
Tidak luput dari sekecil apapun pandangan
Dari masa ke masa tetap sama
mengikat segala rasa

Ada ikatan yang mengherankan di sana
Tongkat yang tertancap sebagai tiangnya seketika berbuah
Batu-batu kerikil yang dilempar tumbuhkan rerumputan
Membuatku betah berlama-lama tertawan
Di Indonesia, surganya dunia

Malang, 2015
*Puisi “Di Garis Khatulistiwa Aku Tertawan” dimuat di Majalah Komunikasi UM, edisi 15 Juni 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar