ketika diam dirubung geramang
angkat bicara diludahi binatang
fasih dunia menyerang
fase dari kehidupan:
angka mulai tak terhitung lagi
huruf pun mulai tak terbaca
dalam gelap, terang membangunkan
akan cahaya menyilaukan
lambat laun jenuh mendengar
alam menangis dalam luka
manusia bunuh diri
inikah yang dinamakan akhir?
sangkaan buruk menggerogoti diri
liar ketika manusia dalam sadar
akankah sadar dalam manusia?
manusia bunuh diri dalam sadar
03/12/14
3 Des 2014
SYAHID DI MEDAN PERANG
dalam barisan dakwah aku melebur
angkat suara dalam rangka menyeru dunia
kalahkan musuh dengan pemikiran
waktu berpacu di atas lintasan kehidupan
angkat senjata jihad di jalan-nya
harapkan syahid di medan peperangan
Malang, 03/12/14
*usai tahajud
angkat suara dalam rangka menyeru dunia
kalahkan musuh dengan pemikiran
waktu berpacu di atas lintasan kehidupan
angkat senjata jihad di jalan-nya
harapkan syahid di medan peperangan
Malang, 03/12/14
*usai tahajud
2 Des 2014
JELMAAN HINDUN
sederet kata-kata lembutmu,
membekas dalam benakku
merasuk ke relung jiwa
menyatu dalam raga
namun secara perlahan-lahan
sederet kata-kata itu tercerai
masuk dalam selokan
membusuk dalam tong sampah
masih teringat jelas dalam memori
ketika bidadari datang dalam mimpi
memberi isyarat untuk melangkah
menuju sosok dalam aisyah
ternyata sosok itu bukan aisyah
melainkan hindun
sosok perempuan kejam
pengunyah jantung hamzah
dan benar
kini sosok hindun berada di dalammu
namun bukan hanya jantung yang kau kunyah
akan tetapi hati juga hancur kau lumatkan
aku salah menilaimu
aku keliru menganggap bahwa kau adalah aisyah
namun di akhir cerita, baru kutahu
bahwa kau adalah sosok jelmaan hindun
02/12/14
membekas dalam benakku
merasuk ke relung jiwa
menyatu dalam raga
namun secara perlahan-lahan
sederet kata-kata itu tercerai
masuk dalam selokan
membusuk dalam tong sampah
masih teringat jelas dalam memori
ketika bidadari datang dalam mimpi
memberi isyarat untuk melangkah
menuju sosok dalam aisyah
ternyata sosok itu bukan aisyah
melainkan hindun
sosok perempuan kejam
pengunyah jantung hamzah
dan benar
kini sosok hindun berada di dalammu
namun bukan hanya jantung yang kau kunyah
akan tetapi hati juga hancur kau lumatkan
aku salah menilaimu
aku keliru menganggap bahwa kau adalah aisyah
namun di akhir cerita, baru kutahu
bahwa kau adalah sosok jelmaan hindun
02/12/14
DETIK-DETIK RINTIK BERBISIK
Detik-detik rintik mulai berbisik
membasah dalam asah
membasah dalam asah
melegakan dahaga
menyerbu segenap jiwa tanpa raga
Seiring hembus angin terusik
menemu cerita dalam basah
menyatu, mengadu, dan menawar
kebekuan dalam rasa
Detik-detik rintik jatuh di atas tanah
mengembara mencari celah
meresap dalam-dalam
meninggalkan bekas jajahan kelam
Seiring detik-detik rintik menyepi
Mereda dalam keheningan rasa
angin pun sepi menepi
menyeka kepiluan yang tersisa
Detik-detik rintik menghenti
Akankah kembali?
Angin pun tak paham itu
Menghembus mengantar segala rasa
ke sudut-sudut relung jiwa tak bernama
02/12/14
menyerbu segenap jiwa tanpa raga
Seiring hembus angin terusik
menemu cerita dalam basah
menyatu, mengadu, dan menawar
kebekuan dalam rasa
Detik-detik rintik jatuh di atas tanah
mengembara mencari celah
meresap dalam-dalam
meninggalkan bekas jajahan kelam
Seiring detik-detik rintik menyepi
Mereda dalam keheningan rasa
angin pun sepi menepi
menyeka kepiluan yang tersisa
Detik-detik rintik menghenti
Akankah kembali?
Angin pun tak paham itu
Menghembus mengantar segala rasa
ke sudut-sudut relung jiwa tak bernama
02/12/14
1 Des 2014
IBU
Ketika sosok itu hadir dalam memoriku
Kupugar sampai adegan antara hidup dan matimu tergambarkan
Sketsa penuh corak kesakitan itu mulai terlukiskan
Seketika peluh itu membasahi tubuhmu
Meregang nyawa demi satu nyawa terselamatkan
Maka menangislah buah hati dalam pangkuan itu
Terucap penuh cinta dalam segala lini
Kau bebaskan aku dari bui gelap menuju terang
Kau pahlawan di atas pahlawan
Malang, 2014
*Puisi “Ibu” dimuat di Buku Antologi Bersama Pahlawan, Kau Cahaya yang Tak Pernah Redup, Fam Publishing, 2014
SOSOK TERKUAT
Di sudut mata indahmu
terlukis kesan paling mulia
kau asah si kecil ini dalam kasih
kau peluk menghangat sanubari
Sosokmu takkan tersamar
meski amnesia mencoba mendampar
aku kuat, aku kokoh ketika kau mendekat
lantas senyummu 'kan selalu melekat
Ibu, kau sosok terkuat
kau membuat dekat si kecil dalam taat
membesarkan hati meski kecil sebenarnya
mendukung penuh dalam ibadah kepada-Nya
Ibu, takkan lelah aku mewujud
layaknya apa-apa do'a yang kau sebut
takkan pernah si kecil luput
ketika do'a, nama si kecil engkau sebut
Malang, 2014
terlukis kesan paling mulia
kau asah si kecil ini dalam kasih
kau peluk menghangat sanubari
Sosokmu takkan tersamar
meski amnesia mencoba mendampar
aku kuat, aku kokoh ketika kau mendekat
lantas senyummu 'kan selalu melekat
Ibu, kau sosok terkuat
kau membuat dekat si kecil dalam taat
membesarkan hati meski kecil sebenarnya
mendukung penuh dalam ibadah kepada-Nya
Ibu, takkan lelah aku mewujud
layaknya apa-apa do'a yang kau sebut
takkan pernah si kecil luput
ketika do'a, nama si kecil engkau sebut
Malang, 2014
*Puisi “Sosok Terkuat” dimuat di Buku Antologi Bersama Pahlawan, Kau Cahaya yang Tak Pernah Redup, Fam Publishing, 2014
Langganan:
Postingan (Atom)