30 Nov 2019

KAMPUNG KANDANG, JAGAKARSA

mata saya berjaga malam ini. telinga saya dengar kabar
kalau kepalanya sedang sibuk gali lubang di gunung batuan.
padahal mata saya baru saja pulang dari angkringan—
niatnya biar tidak cuci mata di timeline terus-terusan.

kumpul bareng kawan-kawan sungguh menyenangkan.
meski jarang-jarang keluar rame-rame buat makan.
sepertinya itu terakhir kalinya sebelum saya benar-benar
dibawa pulang ular besi dari stasiun pasar senen
menuju kampung halaman. tetapi tetap saja.
mata saya harus tetap berjaga dan terjaga.
sebagaimana perasaan saya padanya:
tetap terjaga.

Depok, 30/11/18

28 Nov 2019

TANGAN RANJANG

ada seorang bujang dibujuk malam
di tangan kanannya bernyanyi gawai
tangan kirinya menggenggam dendam 
di sudut ruang ada tangan ranjang melambai

Jakarta, 28/11/18

HADIAH PERASAAN

: Sha

saat hari lahirmu tiba,
jangan harap apa-apa dari saya.
saya tidak punya apa-apa:
sepotong kue enak untuk kaumakan,
senyala lilin untuk kautiup, bahkan
sebuah lagu untuk kaunyanyikan;
aku tak punya. aku tak ada.
tapi jika kauminta satu saja dari saya,
dan tidak ada toleransi apa-apa,
saya akan berikan satu hal mewah;
yang saya punya, satu-satunya:
perasaan saya.

Jakarta, 28/11/18

INSTAGRAM

instagram adalah lapak yang strategis
bagi rupa dan senyum yang dibuat-buat manis
instagram adalah etalase hidup keseharian
bagi mereka yang pura-pura hidup berkemewahan

Jakarta, 28/11/18

KICAUAN DI TWITTER

beberapa kata terketik cepat
mengantarkan kabar angin
pada mereka yang kemasukan
angin-angin yang kesurupan
karena tweet yang sepi
tak kunjung ramai dinyinyiri

Jakarta, 28/11/18

27 Nov 2019

MEMESAN TAKDIR

tidak ada takdir dapat kaupesan
kecuali rayumu masuk dekapan
dengan upaya dan doa-doa

tidak ada surga dapat kauhuni
kecuali godamu sampai hati
dengan zikir dan amal diri

Jakarta, 27/11/19

26 Nov 2019

PITA SUARA DAN KENDANG TELINGA

rindu bunyi
hasil dari getar
pita suaramu;
merambat lewat
gelombang suara
dan pada akhirnya
tiba di kendang
telingaku.

Jakarta, 26/11/19

SEPOTONG HATI

pada chairil aku mengenal aku
seekor binatang jalang yang hidup
hanya untuk menunda kekalahan

pada sapardi aku mengenal hujan
sesosok gadis kecil yang hidup abadi
diseberangkan waktu yang fana

padamu aku mengenalmu
sepotong hati yang hidup
meski kalah dan tak abadi

Jakarta, 26/11/19 



 

24 Nov 2019

MEMINJAM SESUATU

bagaimana perasaanmu,
meminjam sesuatu terlalu sering
hingga suatu ketika hilang sesuatu itu
dan kau dituduh menghilangkan sesuatu itu
padahal yang menghilangkan bukan dirimu?

aku pernah, dan ...
cukup sakit. dan ...
tak lagi-lagi mau
meminjam.
apa pun itu
juga hatimu.

Depok, 24/11/19

INDEKOS

setiap kali lewat
di depan sebuah indekos,
aku selalu teringat kamu:
apakah masih ada
kamar kosong di hatimu?

Depok, 24/11/19

SONDIA

Sondia,
entah siapa dia
kudengar sebagai manusia
yang sepi dari ramai bumi
lagu-lagunya indah
meski tak mengerti artinya,
aku suka suasananya—
sepi jadi ramai di hati

Sondia,
entah apa dia
kulihat bukan apa-apa
yang lahir dari nada dan irama
suaranya merdu jadi syahdu
meski tak mengerti maknanya,
aku suka ketukannya—
lembut terasa di hati

Sondia,
kuputar-dengar berkali-kali
tidak pernah pusing
tapi ada yang asing—
makin kunikmati,
makin sesak di hati
ternyata ada yang kurang:
tidak ada dia di sini.

Margonda Raya, 24/11/19
*MUG Authentic Coffee Atjeh

22 Nov 2019

SAYA INGIN JADI LEBAH

saya ingin jadi lebah
terbang-hinggap-pulang
membangun berkah

saya ingin jadi lebah
tidak membunuh bunga
tapi menumbuh buahnya

saya ingin jadi lebah
kerja baca-kutip-tulis
adalah upaya

Jakarta, 22/11/19

LANGIT

dari pintu itu kita hidup
udara-udara kita hirup
kita ketuk tiap gugup
selalu saja tak cukup

Jakarta, 22/11/19

21 Nov 2019

AMBYAR

segala jejak hilang
semua di kepala buyar
hidup terasa melayang
hati kita yang ambyar

#kamisambyar
Jakarta, 21/11/19

20 Nov 2019

PULANG

pulang saja,
tidak ada yang cegah—
melainkan dirimu
sendiri.

Jakarta, 20/11/19

18 Nov 2019

RUMAH TERBAKAR

sore tadi,
ada rumah terbakar.
api-api sulit padam.
angin merawat api,
sementara air-air
tak mau meredam.

nasib rumah itu
seperti hati di tubuhku.
asmara sulit padam.
kau merawat asmara itu,
sementara naluri
tak mau meredam.

Jakarta, 18/11/19

17 Nov 2019

15 Nov 2019

SENDIRI

berdiri sendiri memang letih.
saling menguatkan berdua
jauh lebih baik, barangkali.

Depok, 15/11/19

14 Nov 2019

BENANG KUSUT

benang kusut di kepala
memanggil kau lekas tiba
urai, urai segera
usai, usai kita

Jakarta, 14/11/19

13 Nov 2019

DALAM KUBUR

di dalam kubur kau sendiri
tanpa teman atau kekasih
sepi jadi latar yang senyap
sementara di ujung kau gagap

Jakarta, 13/11/19

ENDAP

Mengendap saja.
Tak apa. Besok-besok
menyublim ke udara.

Jakarta, 13/11/19

11 Nov 2019

LAHIR DAN MATI

lahir dan mati adalah pintu
menuju dunia lain yang baru
dalam rahim kau menunggu
dalam bumi kau juga menunggu
—mengetuk pintu dan ragu

Jakarta, 11/11/19

9 Nov 2019

AKHIR PEKAN

akhir pekan,
pekan yang berakhir.
akhir hayat,
hayat yang berakhir.
akhir kata,
Wasalam.

Depok, 9/11/19

5 Nov 2019

MATI DAN TERKUBUR

ada yang mati dalam kepalamu
seseorang yang kauhidupi dulu
dengan peluk melingkar dari belakang
dengan kecup menguncup dari depan

ada yang terkubur dalam benakmu
seseorang yang kaumatikan dulu
dengan rasa yang niat kauabaikan
dengan hati yang sengaja kaupatahkan

Jakarta, 05/11/19

4 Nov 2019

SUMUR, 2

di rumah, sumur masih kering
entah apa yang merasukinya
setan kehausan menghabiskannya
menyedot air tanpa sisa

kemarau panjang melanda tubuh
bibir pecah-pecah mata memerah
tapi setibanya kau di ujung jalan
dahagaku hilang, tiba musim penghujan

Jakarta, 4/11/19

3 Nov 2019

MATINYA MALAM, PAGI, DAN SIANG

bila malam mati di hadapanmu,
apakah pagi lekas kausuruh
datang untuk menguburkannya?

bila pagi pun mati sebelum tiba,
apakah siang juga akan kausuruh
hadir di pemakaman malam dan pagi?

bila siang dicabut nyawanya,
apakah sore akan kau jemput
untuk lekas menggantikannya?

Depok, 03/11/19

1 Nov 2019

NOVEMBER 2019

november tiba di pelupuk mata.
meneror jiwa dengan garis mati
di ujung kalender tahun ini.

mendadak beku di kepala.
ada segumpal afeksi tak bisa mencair.
ada sebongkah perayaan tertunda.
semacam hujan tertahan di balik awan: mendung.
seperti halnya kita yang terjeda waktu
dan tersekat jarak: tak bisa memeluk temu.

kaki tersandung, bahagia terbendung.

Depok, 01/11/19