30 Sep 2014

DI BAWAH KOLONG LANGIT

di bawah kolong langit
hingar-bingar dunia tanpa kepala
bertekuk-lutut akal di bawah nafsu dunia membuncah
tiada batas antara fantasi dan realita
berbondong-bondong menelanjangi dunia
tak puas terka-menerka mencekik sesama
pukul-memukul merebut baris depan dunia
lantas jatuh bangun di bawah kolong langit penuh angkara

*

di bawah kolong langit
hiruk-pikuk dunia membual tiada guna
memeras otak sekuat-kuatnya
bersikeras merékacipta manusia
manusia mencipta manusia?
cuih! rupanya ingin menyaingi tuhan dia
segala cara ditempuhnya
biarpun ke planet mars diperjuangkannya
tak peduli meski tak seotakpun bekerja di sana
mereka datang menyetor nyawa

*

di bawah kolong langit
peran manusia dalam kehidupan
menjadi seorang musafir penuh pemikiran
mengkaji ilmu untuk berjalan
tentu berjalan sesuai tujuan
dalam perjalanan, adegan sederhana diterapkan
singgah sesaat mengais pahala untuk bekal masa depan
menjadi tokoh asing yang terasingkan
tak peduli cibiran mereka yang tak pakai pikiran
sebab, Muhammad sang musafir dalam perkataan
‘berbahagialah orang-orang yang terasingkan’

Malang, 30/09/14

29 Sep 2014

TERBURAI

kau memilihku dari ribuan aku
berselonjor elok menggoda
kau pegang, kau tarik dan kau jambak ujung kepalaku
lantas beroleh kau gerayangi seluruh tubuhku

tak puas kau bakar gairahku
imbuh buas kau hisap pangkal kenikmatan dalam aku
aku terkulai dalam keluh
terburai isi dari aku

selepas kau sapu bersih seluruh jasadku
kau tinggalkan noda berbekas pada pangkalku
habis di puncak nikmat bobrok aku kau gelandang
akulah puntung rokok yang kau buang

Malang, 29/09/14